Wakil Bupati Batang Drs. Acfa Mafudz, Msi menyerahkan bantuan kepada pengurus organisasi wanita perwanida
Kartini adalah seorang pahlawan nasional. Ia dianugerahi gelar ini karena ide dan perjuangannya membebaskan perempuan Indonesia dari kebodohan. Kartini merasa terbelenggu dengan perlakuan tradisi pada masanya yang tidak membolehkan perempuan sekolah. Kartini sadar betul bahwa seorang perempuan harus memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang tinggi, karena perempuanlah yang akan mendidik anak-anak dalam rumah tangga. Kartini meyakini seorang ibu harus pandai supaya generasi penerus juga pandai.Bupati Batang, H. Bambang Bintoro, SE,
mengatakan ide-ide besar Kartini telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaum perempuan dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. “Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, Kartini mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi,“ ungkap Bupati dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati, Drs. H. Achfa Mahfudz, M.Si pada Upacara Peringatan Hari Kartini ke 130 tahun 2009, Selasa (21/4) di Pendopo Kantor Bupati Batang. Kaum perempuan di negeri ini kini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak. Namun hambatan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan masih banyak dirasakan. Salah satu hambatan yang sering ditemui adalah nilai-nilai sosial budaya dan adat-istiadat yang menempatkan perempuan pada posisi alternatif atau menomorduakan perempuan sebagai citra baku dalam kehidupan masyarakat. Pada sisi lain sering hambatan itu datang dari kaum perempuan sendiri yang kurang motivasi dan percaya diri dalam mencapai kemajuan, terutama di luar kehidupan rumah tangga.“Hambatan-hambatan itu seharusnya dapat kita kurangi secara bertahap, sistematis dan terencana,” ujar Wabup pada Upacara yang diikuti Muspida, Gerakan Organisasi Wanita, Dharma Wanita Persatuan serta Bhayangkari tersebut.Bupati menyadari, perputaran zaman tidak akan pernah membuat perempuan menyamai laki-laki. Perempuan tetaplah perempuan dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Namun, kesadaran telah lama ditanamkan Katini.“Oleh karena itu, mengikuti jejak perjuangan Kartini, saya menegaskan bahwa perempuan harus mendapatkan pendidikan yang layak, sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur serta tata beribadah. Dengan itu semua, insyaallah ibu-ibu di negeri ini akan menjadi ibu yang berkualitas, yang mendidik putra-putrinya menjadi generasi yang berkualitas pula,” tandas Wabup, mengakhiri sambutannya. Usai Upacara, Wakil Bupati menyerahkan bantuan kepada sejumlah panti asuhan, organisasi wanita dan majelis taklim. Masing-masing penerima bantuan mendapatkan Rp.500.000.- Batangkab.go.id ( 22 April 2009 09:36:53 )
Kartini adalah seorang pahlawan nasional. Ia dianugerahi gelar ini karena ide dan perjuangannya membebaskan perempuan Indonesia dari kebodohan. Kartini merasa terbelenggu dengan perlakuan tradisi pada masanya yang tidak membolehkan perempuan sekolah. Kartini sadar betul bahwa seorang perempuan harus memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang tinggi, karena perempuanlah yang akan mendidik anak-anak dalam rumah tangga. Kartini meyakini seorang ibu harus pandai supaya generasi penerus juga pandai.Bupati Batang, H. Bambang Bintoro, SE,
mengatakan ide-ide besar Kartini telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaum perempuan dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. “Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, Kartini mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi,“ ungkap Bupati dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati, Drs. H. Achfa Mahfudz, M.Si pada Upacara Peringatan Hari Kartini ke 130 tahun 2009, Selasa (21/4) di Pendopo Kantor Bupati Batang. Kaum perempuan di negeri ini kini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak. Namun hambatan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan masih banyak dirasakan. Salah satu hambatan yang sering ditemui adalah nilai-nilai sosial budaya dan adat-istiadat yang menempatkan perempuan pada posisi alternatif atau menomorduakan perempuan sebagai citra baku dalam kehidupan masyarakat. Pada sisi lain sering hambatan itu datang dari kaum perempuan sendiri yang kurang motivasi dan percaya diri dalam mencapai kemajuan, terutama di luar kehidupan rumah tangga.“Hambatan-hambatan itu seharusnya dapat kita kurangi secara bertahap, sistematis dan terencana,” ujar Wabup pada Upacara yang diikuti Muspida, Gerakan Organisasi Wanita, Dharma Wanita Persatuan serta Bhayangkari tersebut.Bupati menyadari, perputaran zaman tidak akan pernah membuat perempuan menyamai laki-laki. Perempuan tetaplah perempuan dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Namun, kesadaran telah lama ditanamkan Katini.“Oleh karena itu, mengikuti jejak perjuangan Kartini, saya menegaskan bahwa perempuan harus mendapatkan pendidikan yang layak, sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur serta tata beribadah. Dengan itu semua, insyaallah ibu-ibu di negeri ini akan menjadi ibu yang berkualitas, yang mendidik putra-putrinya menjadi generasi yang berkualitas pula,” tandas Wabup, mengakhiri sambutannya. Usai Upacara, Wakil Bupati menyerahkan bantuan kepada sejumlah panti asuhan, organisasi wanita dan majelis taklim. Masing-masing penerima bantuan mendapatkan Rp.500.000.- Batangkab.go.id ( 22 April 2009 09:36:53 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar