POTRET BATANG

Kamis, 16 April 2009

KONDISI FISIK DASAR KABUPATEN BATANG

Kondisi fisik dasar suatu wilayah mempunyai peran yang penting, karena dapat mengetahui faktor-faktor alami untuk mengetahui keadaan dan potensi yang ada di suatu kawasan sehingga dapat diketahui aktivitas yang sesuai di kawasan tersebut. Fisik alami yang ada di kawasan berfungsi sebagai wahana atau penampung aktivitas penduduk, sebagai suatu sumber daya alam yang cukup mempengaruhi perkembangan kawasan dan sebagai pembentuk pola aktivitas penduduk. Kondisi fisik dasar Kabupaten Batang yang perlu diperhatikan meliputi: letak geografis dan adminsitratif, kondisi topografi dan kelerengan, klimatologi, hidrologi, serta jenis tanah dan geologi.
3.2.1. Letak Geografis dan Administratif
Kabupaten Batang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dengan kondisi topografi yang sangat beragam terletak antara 006° 51’ 46’’ dan 007° 11’ 47’’ Lintang Selatan dan antara 109° 40’ 19’’ dan 110° 03’ 06’’ Bujur Timur. Dimana pada bagian utara Kabupaten Batang merupakan daerah pantai, bagian tengah merupakan dataran rendah dan bagian selatan merupakan daerah pegunungan.
Wilayah Kabupaten Batang memiliki luas 78.864,16 Ha. Secara administrasi batas wilayah Kabupaten Batang adalah
· Sebelah Barat : Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan
· Sebelah Selatan : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara
· Sebelah Timur : Kabupaten Kendal
· Sebelah Utara : Laut Jawa
Posisi tersebut menempatkan wilayah Kabupaten Batang, utamanya Ibu Kota Pemerintahannya pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memberikan kemungkinan Kabupaten Batang berkembang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi.
Pembagian wilayah Kabupatan Batang sejak ditetapkannya Perda Kabupaten Batang No. 7 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Batang, mengalami perubahan jumlah kecamatan dari 12 kecamatan menjadi 15 kecamatan dengan luas masing­-masing kecamatan dapat dilihat pada (Tabel 3-1 ). Kabupaten Batang memiliki 244 desa/kelurahan, 969 dukuh, 3.676 RT dan 1.036 RW. Luas wilayah secara keseluruhan 85.425,84 ha dengan wilayah terluas adalah kecamatan Blado (9.894.80) sedangkan wilayah terkecil adalah kecamatan Warungasem (2.470,97 ).

Gambar 3-1.Peta administrasi Kabupaten Batang
Tabel 3-1
Luas Wilayah Kabupaten Batang Berdasarkan
Perda Kabupaten Batang No.7 Tahun 2004

No
Kecamatan
Luas (Ha)
Prosentase (%)
1
Wonotunggal
5.245,65
6,14
2
Bandar
7.506,14
8,79
3
Blado
9.894.80
11,58
4
Reban
6.686,20
7,83
5
Bawang
7.765,88
9,09
6
Tersono
5.284,11
6,19
7
Gringsing
7.429,11
8,70
8
Limpung
3.583,65
4,20
9
Subah
8.879,42
10,39
10
Tulis
4.609,50
5,40
11
Batang
3.709,34
4,34
12
Warungasem
2.470,97
2,89
13
Kandeman
4.245,06
4,97
14
Pecalungan
3.555,28
4,16
15
Banyuputih
4.560,25
5,34

Jumlah
85.425,84
100
Sumber: RTRW Kabupaten Batang
3.2.2. Topografi dan Kelerengan
Keadaan topografi wilayah Kabupaten Batang terbagi atas tiga bagian yaitu pantai, dataran rendah dan wilayah pegunungan. Ada lima gunung dengan ketinggian rata-rata diatas 2000 m, yaitu :
Gunung Prau
tinggi 2565 dpal
Gunung Sipandu
tinggi 2241 dpal
Gunung Gajah Mungkur
tinggi 2101 dpal
Gunung Alang
tinggi 2239 dpal
Gunung Butak
tinggi 2222 dpal
Kondisi wilayah yang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pengunungan di Kabupaten Batang merupakan potensi yang amat besar untuk dikembangkan pembangunan daerah bercirikan agroindustri. agrowisata dan agrobisnis. Wilayah Kabupaten Batang sebelah selatan yang bercorak pegunungan misalnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi wilayah pembangunan dengan basis agroindustri dan agrowisata. Basis agroindustri ini mengacu pada berbagai macam hasil tanaman perkebunan seperti : teh, kopi, coklat dan sayuran. Selain itu juga memiliki potensi wisata alam yang prospektif di masa datang.
Kabupaten Batang memiliki relief yang bervariasi, berupa dataran rendah, dataran tinggi dan berbukit dengan pegunungan landai hingga curam dan daerah pantai. Berdasarkan letak kemiringannya, wilayah Kabupaten Batang dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas sebagai berikut:
a. Kelas lereng I (kemiringan 0 – 2 %) seluas 23,63%, dengan penyebarannya di sebagian Kecamatan Batang, Bandar, Warungasem, Tulis, Limpung, Gringsing dan Wonotunggal.
b. Kelas lereng II (kemiringan 2 – 5%) seluas 38,13%, dengan penyebarannya meliputi Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang, Tersono, Gringsing, Limpung, Subah, Tulis, Batang dan Warungasem
c. Kelas lereng III (kemiringan 15 – 40%) seluas 22,69% dengan penyebarannya meliputi sebagian wilayah Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang, Tersono, Gringsing, Limpung, Subah dan Batang
d. Kelas lereng IV (kelerengan > 40%) seluas 15,55%, dengan penyebarannya meliputi wilayah Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Reban, Batang, Tersono dan sebagian kecil Gringsing, Limpung dan Subah. Kabupaten Batang dilihat dari letak ketinggian dari permukaan air laut, dibagi menjadi 5 wilayah ketinggian mulai dari 0 meter (pantai) sampai dengan 2.565 meter (pegunungan), yaitu:
1) Ketinggian 0 – 15 m, seluas 2,30%, meliputi di sebagian Kecamatan Batang, Gringsing dan Tulis
2) Ketinggian 15 – 100 m, seluas 7,20% meliputi wilayah Kecamatan Gringsing, Limpung, Subah, Tulis dan Batang
3) Ketinggian 100 – 500 m, seluas 73% meliputi sebagian Kecamatan Bandar, Blado, Reban dan Bawang
4) Ketinggian 500 – 1000 m, seluas 12,30% meliputi di sebagian Kecamatan Bandar, Reban, Blado dan Bawang
5) Ketinggian > 1000 m, seluas 5,20% meliputi di sebagian Kecamatan Blado, Reban dan Bawang.
3.2.3. Hidrologi
Secara hidrologis, Kabupaten Batang memiliki berbagai sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi, industri, kemungkinan pembangkit tenaga listrik hidro dan obyek wisata air terjun.
3.2.4. Klimatologi
Iklim merupakan kondisi rata-rata dari semua peristiwa yang terjadi di atmosfer yang terdapat pada suatu daerah yang luas serta pada waktu relatif lama. Kabupaten Batang yang terletak di jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) memiliki iklim tropis dengan jumlah hari hujan pada bulan Oktober-April dan musim kemarau pada bulan April-Oktober, dimana kedua musim ini silih berganti sepanjang tahun.
Curah hujan di wilayah Kabupaten Batang memiliki perbedaan yang cukup mencolok sepanjang tahun, yaitu :
a. Daerah atas (Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang dan Tersono) mempunyai curah hujan tahunan lebih tinggi, yaitu rata-rata 6.307 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 209 hari
b. Daerah bawah (Kecamatan Gringsing, Limpung, Subah, Tulis, Batang dan Warungasem) mempunyai rata-rata curah hujan lebih rendah, yaitu rata-rata 4.014 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 151 hari.
Dilihat dari curah hujan per tahun Kabupaten Batang terbagi dalam 4 zona, yaitu:
a. Curah hujan lebih dari 3.000 mm/tahun, meliputi sebagian besar : Kecamatan Bawang, Reban, Blado, Bandar dan Wonotunggal
b. Curah hujan antara 2.500 – 3.000 mm/tahun, meliputi sebagian : Kecamatan Tersono, Reban, Bandar, Subah dan Wonotunggal
c. Curah hujan antara 2.000 – 2.500 mm/tahun, meliputi sebagian : Kecamatan Tersono, Limpung, Subah, Tulis, Wonotunggal dan Warungasem
d. Curah hujan < 2.000 mm/tahun, meliputi sebagian besar : Kecamatan Tersono, Gringsing, Subah, Tulis, Warungasem dan Batang
Keadaan ini sangat mempengaruhi kegiatan masyarakat terutama kegiatan pertanian dan sebagai aktivitas dominan yang dilakukan penduduk. Kondisi iklim di Kabupaten Batang tergolong baik untuk pengembangan kegiatan pertanian sawah maupun tegalan atau kebun.
3.2.5. Jenis tanah
Jenis tanah di Kabupaten Batang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang berbeda yaitu sebagai berikut:
1. Tanah Aluvial, terdapat di sebagian kecil Kecamatan Gringsing.
Tanah aluvial coklat tua, terdapat di Kecamatan Tulis, Subah dan Gringsing
2. Tanah Asosiasi Andosol dan Regosol Coklat, terdapat di Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang dan Gringsing.
3. Tanah Latosol Coklat, terdapat di Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang, Tersono, Limpung, Subah, Batang dan Warungasem
4. Tanah Asosiasi Latosol Merah dan Latosol Coklat, terdapat di Kecamatan Tersono, Gringsing, Limpung, Subah, Tulis, Batang dan sebagian kecil di Kecamatan Warungasem
5. Tanah Kompleks Latosol Merah Kuning dan Latosol, terdapat di Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Bandar, Tulis, Batang dan Warungasem
6. Tanah Kompleks Podsolik Merah Kekuningan, Podsolik Kuning dan Regosol, terdapat di Kecamatan Tersono, Gringsing, Limpung dan Subah
3.2.6. Geologi
Secara garis besar pengolahan tanah yang terdapat di Kabupaten Batang terdiri dari endapan permukaan yang sebagian besar terdapat di sepanjang pantai utara dan batuan sedimen. Sebagian besar tanah terdiri dari breksi gunung api andesit muda, yaitu kurang dari 22,6% dari seluruh luas kabupaten.

2 komentar:

  1. Salam hormat,

    kami dari PT Cipaganti HEavy Equipment rental yang berlokasi di jaln urip sumoharjo no 19 cilacap, jika di daerah batang membutuhkan jasa rental alat berat, dapat menghubungi 082129250025 (diko).terima kasih

    BalasHapus

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Zona Komunitas Orang Batang. Kami merasa bangga anda mau berkunjung dalam situs ini. Bukalah jendela Kabupaten Batang pada Link" BATANG-BERKEMBANG". Sungguh menarik potensi daerah kami. Anda dapat berinvestasi di sini. Jangan lupa tinggalkan pesan dan sumbang pemikiran yang berguna bagi pembangunan di kabupaten Batang.

EKSPEDI STUDI PETERNAKAN ETAWA DI KARANGTURI-SLEMAN